Jakarta,(Alamrimba.com) – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan penanganan sampah di DKI Jakarta, mengingat volume timbulan sampah yang sangat besar dan kesiapan kota dalam mengimplementasikan berbagai langkah pengelolaan.
Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, secara langsung meninjau pengelolaan sampah oleh masyarakat di Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, pada Selasa (1/7).
Dalam kunjungannya, Menteri Hanif menjelaskan bahwa Jakarta dipilih sebagai fokus implementasi pengelolaan sampah nasional karena telah memenuhi berbagai kriteria penting, termasuk kesiapan teknologi, dukungan anggaran yang memadai, serta adanya wilayah-wilayah dengan kesadaran pengelolaan sampah yang telah meraih penghargaan.
“Masih mending bapak punya tempat percontohan, saya belum melihat semua kabupaten/kota memiliki seperti ini. Paling tidak sepanjang jalan yang ditunjukkan tadi, ini sudah menunjukkan rapinya penanganan sampahnya,” ujar Menteri Hanif mengapresiasi upaya masyarakat.
Beliau menambahkan bahwa Jakarta memiliki semua elemen yang dibutuhkan untuk penanganan sampah yang efektif, mulai dari alokasi anggaran, sumber daya manusia yang berkualitas, teknologi terkini, hingga perencanaan yang matang. Secara spesifik, Menteri Hanif menunjuk pada peta jalan pengurangan sampah yang telah berhasil diimplementasikan di Jakarta Utara sebagai percontohan nasional. Ia pun meminta agar peta jalan serupa segera disusun oleh Jakarta Pusat untuk mengikuti jejak keberhasilan tersebut.
“Terus apalagi yang kita tunggu dari Jakarta? Banyak tugas yang lain, iya memang, tetapi saya minta sampah ditangani duluan. Karena ini penting dan akan membangun budaya kita,” tegas Menteri Hanif, menekankan urgensi penanganan sampah demi pembentukan budaya yang lebih baik.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Hanif juga menyinggung keberadaan fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan di Jakarta. Ia mendesak agar fasilitas ini segera beroperasi pada bulan Juli ini untuk mendukung upaya masif pengurangan sampah di ibu kota. Dengan kapasitas pengolahan hingga 2.500 ton sampah per hari, RDF Rorotan diharapkan dapat secara signifikan mengurangi timbulan sampah harian Jakarta yang mencapai 8.000 ton.
Inisiatif KLH ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam mengatasi tantangan sampah di Jakarta, sekaligus menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia.(Agus)